LAPORAN LAS ASETILINE

MACAM-MACAM KAMPUH DAN SAMBUNGAN

I. DASAR TEORI :
      Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas asetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi.
Untuk memperoleh nyala pembakaran yang baik perlu pengaturan campuran gas yang dibakar. Jika jumlah gas O2 di tambah maka akan dihasilkan suhu yang sangat tinggi, lebih tinggi dari pada suhu lebur baja atau metal lainnya, sehingga dalam waktu sekejap mampu mencairkan logam tersebut yang cukup tebal.
Pemakaian jenis las ini misalnya untuk keperluan pengelasan produksi, kerja lapangan dan reparasi. Umumnya las asetilin sangat baik untuk mengelas baja karbon, terutama yang berbentuk lembaran-lembaran dan pipa berdinding tipis. Pada umumnya semua jenis logam fero dan non fero dapat dilas dengan las jenis lain, baik dengan fluks maupun tanpa fluks.

II. TUJUAN :
         Setelah menyelesaikan job ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk :
  1. Mengenal dan terampil dalam menggunakan peralatan las oxy-acetylene.
  2. Membuat jalur pencairan bahan dasar tanpa bahan tambah dalam posisi baswah tangan.
     Hal diatas dilakukan dengan cara dan sikap ang benar.


III. PERALATAN DAN PERLENGKAPANNYA :
  1. Peralatan Las oxy-acetylendengan brander no 1.
  2. Mistar baja, penggores, penitik, palu.
  3. Supit (Smeeth Tang) dan sikat baja.
IV. BAHAN :
      Pipa stall ukuran 20 mm x 20 mm dengan tebal 2 mm

V. PETUNJUK UMUM :
  1. Aturlah regulator untuk mendapatkan tekanan kerja gas acetylene 0,2 s/d 0,3 kg/cm² dan tekana Oksigen 2 – 3kg/cm².
  2. Berlatih terlebih dahulu dengan menggunakan pelat-pelat bekas serupa,sebelum mengerjakan pada benda kerja.
  3. Pahami job sheet sebelum mulai pengelasan.
VI. TINDAKAN KEAMANAN KERJA :
  1. Pakailah pakaian kerja dan alas kaki yang lengkap.
  2. Periksa bahwa tidak ada kebocoran acetylene ada tabung gas, katub tabung, regulator, brander maupun salurannya.
  3. Gunakan selalu kaca mata las (masker) saat melakukan pengelasan.
  4. Gunakan tang penjepit (Smeeth Tang) untuk memegang benda kerja yang panas.
  5. Waspadalah dengan benda-benda ang mudah terbakar.
VII. JOB SHEET :

1. LANGKAH PENGERJAAN SAMBUNGAN T :
  1. Siapkan tempat dan peralatan yang digunakan.
  2. Periksa ukuran bahan yang akan digunakan.
  3. Buat jalur pengelasan dengan penggores
  4. Letakkan benda kerja pada posisi yang benar dan nyaman.
  5. Nyalakan api pengelasan yang tepat.
  6. Arahkan ujung brander pada jalur yang telah dipersiapkan dan mulailah pengelasan.
  7. Bersihkan benda kerja dari kotoran dan rapikan.
  8. Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek
2. PEMBAHASAN SAMBUNGAN T :
  1. Terlebih dahulu cek semua peralatan yang akan digunakan apakah sudah lengkap sesuai dengan daftar yg tersedia, dan letakkan semua peralatan ditempatnya dengan rapi. Dan atur regulator pada tabung gas, untuk gas asetilin 2 – 3 bar, dan untuk gas Oksigen 3 – 5 bar.
  2. Sebelum proses pengerjaan ukur terlebih dahulu bahan plat mentah, pastikan ukuran nya cukup untuk membuat benda jadi yaitu 20 mm x 20 mm dengan panjang 50 mm dan 80 mm.
  3. Potong bahan pipa stall sepanjang 50 mm dan 80 mm dengan menggunakan gergaji.
  4. Letakkan plat diatas bidang datar untuk mulai dilakukan pengelasan. Posisi pipa, berbentuk T dengan pipa yang panjangnya 80 mm sebagai alas dan pipa yang panjangnya 50 mm diatasnya, berdiri tegak pas ditengah-tengahnya.
  5. Nyalakan api pengelasan dan atur hingga memperoleh nyala api netral.
  6. Mulailah pengelasan dengan cara, kancing terlebih dahulu sambungan dengan mengelas sedikit bagian-bagian pojok dari sambungan. Lanjutkan dengan pengelasan sambungan seluruhnya, yaitu panaskan pipa tepat pada sambungan hingga meleleh dan disusul dengan pelelehan bahan tambah hingga menempel kuat ke pipa. Lakukan proses tersebut memutar sampai seluruh sambungan tertutup dengan bahan tambah.Setelah selesai, bersihkan plat dari terak akibat pengelasan dengan sikat las / sikat baja.
  7. Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek
3. LANGKAH PENGERJAAN SAMBUNGAN SIKU: 
  1. Siapkan tempat dan peralatan yang digunakan.
  2. Periksa ukuran bahan yang akan digunakan.
  3. Potong pipa sesuai ukuran yang ditentukan.
  4. Nyalakan api pengelasan yang tepat.
  5. Mulailah proses pengelasan.
  6. Bersihkan benda kerja dari kotoran dan rapikan.
  7. Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek
4. PEMBAHASAN SAMBUNGAN SIKU :
  1. Terlebih dahulu cek semua peralatan yang akan digunakan apakah sudah lengkap sesuai dengan daftar yang tersedia, dan letakkan semua peralatan ditempatnya dengan rapi. Dan atur regulator pada tabung gas, untuk gas asetilin 2 – 3 bar, dan untuk gas Oksigen 3 – 5 bar.
  2. Sebelum proses pengerjaan ukur terlebih dahulu bahan plat mentah, pastikan ukurannya cukup untuk membuat benda jadi yaitu 20 mm x 20 mm dengan panjang 140 mm.
  3. Potong bahan pipa stall sepanjang 140 mm, dan buat lubang dengan sudut 90 derajat tepat ditengah-tengahnya dan tekuk pipa hingga bagian yang terpotong tadi menempel satu sama lainnya sampai membentuk sudut 90 derajat. Untuk mempertahankan sudutnya tahan menggunakan kawat. Letakkan benda kerja diatas meja las.
  4. Nyalakan api pengelasan dan atur hingga memperoleh nyala api netral.
  5. sebelum memulai pengelasan kancing terlebih dahulu plat dengan cara, las bagian-bagian pojok plat yang berhubungan antara plat yang satu dengan yang lain hingga menempel kencang agar posisinya tidak berubah. Karena pipa tidak terpotong semua, maka sambungan yang dilas pada bagian samping dan siku dalam. Mulailah pengelasan, dengan cara panaskan pipa tepat pada sambungan yang akan dilas dengan api las sampai mencair dan lanjutkan dengan pelelhan kawat (bahan tambah) diatasnya hingga meleleh dan menempel kuat pada saambungan pipa yang mencair tadi. Lakukan proses tersebut sambil brander dijalankan pelan-pelan sesuai jalur pengelasan hinnga seluruh sambungan tertutup dengan bahan tambah.
  6. Setelah selesai, bersihkan plat dari terak akibat pengelasan dengan sikat las / sikat baja.
  7. Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek.
5. LANGKAH PENGERJAAN SAMBUNGAN SUDUT :
  1. Siapkan tempat dan peralatan yang digunakan.
  2. Periksa ukuran bahan yang akan digunakan.
  3. Potong pipa sesuai ukuran yang ditentukan.
  4. Nyalakan api pengelasan yang tepat.
  5. Mulailah proses pengelasan.
  6. Bersihkan benda kerja dari kotoran dan rapikan.
  7. Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek
6. PEMBAHASAN SAMBUNGAN SUDUT :
  1. Terlebih dahulu cek semua peralatan yang akan digunakan apakah sudah lengkap sesuai dengan daftar yang tersedia, dan letakkan semua peralatan ditempatnya dengan rapi. Dan atur regulator pada tabung gas, untuk gas asetilin 2 – 3 bar, dan untuk gas Oksigen 3 – 5 bar.
  2. Sebelum proses pengerjaan ukur terlebih dahulu bahan plat mentah, pastikan ukurannya cukup untuk membuat benda jadi yaitu 20 mm x 20 mm dengan panjang 130 mm.
  3. Potong bahan pipa stall sepanjang 130 mm, dan buat lubang dengan sudut 45 derajat pada panjang 70 mm dan tekuk pipa hingga bagian yang terpotong tadi menempel satu sama lainnya sampai membentuk sudut 135 derajat atau sudut kemiringan 45 derajat. Untuk mempertahankan sudutnya tahan menggunakan kawat. Letakkan benda kerja diatas meja las.
  4. Nyalakan api pengelasan dan atur hingga memperoleh nyala api netral.
  5. sebelum memulai pengelasan kancing terlebih dahulu plat dengan cara, las bagian-bagian pojok plat yang berhubungan antara plat yang satu dengan yang lain hingga menempel kencang agar posisinya tidak berubah. Karena pipa tidak terpotong semua, maka sambungan yang dilas pada bagian samping dan sudut dalam. Mulailah pengelasan, dengan cara panaskan pipa tepat pada sambungan yang akan dilas dengan api las sampai mencair dan lanjutkan dengan pelelehan kawat (bahan tambah) diatasnya hingga meleleh dan menempel kuat pada saambungan pipa yang mencair tadi. Lakukan proses tersebut sambil brander dijalankan pelan-pelan sesuai jalur pengelasan hinnga seluruh sambungan tertutup dengan bahan tambah.
  6. Setelah selesai, bersihkan plat dari terak akibat pengelasan dengan sikat las / sikat baja.
  7. Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek.
7. KESIMPULAN : 
 Dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam melakukan pengelasan. Penyetelan tekanan gas dan juga nyala api pada brander sangat mempengaruhi hasil pengelasan. Untuk pengelasan dengan bahan tambah (kawat), yaitu plat harus benar-benar meleleh terlebih dahulu kemudian baru diberi bahan tambah. Untuk penyambungan 2 plat, dibutuhkan tempat yang rata agar diperoleh sambungan yang lurus dan presisi. Pengelasan tanpa bahan tambah, dalam menggeser brander harus memperhatikan bagian plat yang sudah dilas apakah sudah benar-benar meleleh, sehingga terbentuk alur pengelasan yang rapi. Brander yang dipakai harus disesuaikan dengan tebal tipisnya plat. Pembuatan lubang harus tepat, agar sudut yang terbentuk juga tepat. Pemberian bahan tambah secukupnya saja, untuk hasil pengelasan yang rapi.

laporan las asetiline

MACAM-MACAM KAMPUH DAN SAMBUNGAN


I. DASAR TEORI :
Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas asetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi.
Untuk memperoleh nyala pembakaran yang baik perlu pengaturan campuran gas yang dibakar. Jika jumlah gas O2 di tambah maka akan dihasilkan suhu yang sangat tinggi, lebih tinggi dari pada suhu lebur baja atau metal lainnya, sehingga dalam waktu sekejap mampu mencairkan logam tersebut yang cukup tebal.
Pemakaian jenis las ini misalnya untuk keperluan pengelasan produksi, kerja lapangan dan reparasi. Umumnya las asetilin sangat baik untuk mengelas baja karbon, terutama yang berbentuk lembaran-lembaran dan pipa berdinding tipis. Pada umumnya semua jenis logam fero dan non fero dapat dilas dengan las jenis lain, baik dengan fluks maupun tanpa fluks.


II. TUJUAN :
Setelah menyelesaikan job ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk :
1. Mengenal dan terampil dalam menggunakan peralatan las oxy-acetylene.
2. Membuat jalur pencairan bahan dasar tanpa bahan tambah dalam posisi baswah tangan.
Hal diatas dilakukan dengan cara dan sikap ang benar.


III. PERALATAN DAN PERLENGKAPANNYA :

1. Peralatan Las oxy-acetylendengan brander no 1.
2. Mistar baja, penggores, penitik, palu.
3. Supit (Smeeth Tang) dan sikat baja.


IV. BAHAN :
Strip plat ukuran 24 mm x 50 mm x 3 mm.

V. PETUNJUK UMUM :
1. Aturlah regulator untuk mendapatkan tekanan kerja gas acetylene 0,2 s/d 0,3 kg/cm² dan tekana Oksigen 2 – 3kg/cm².
2. Berlatih terlebih dahulu dengan menggunakan pelat-pelat bekas serupa,sebelum mengerjakan pada benda kerja.
3. Pahami job sheet sebelum mulai pengelasan.

VI. TINDAKAN KEAMANAN KERJA :
1. Pakailah pakaian kerja dan alas kaki yang lengkap.
2. Periksa bahwa tidak ada kebocoran acetylene ada tabung gas, katub tabung, regulator, brander maupun salurannya.
3. Gunakan selalu kaca mata las (masker) saat melakukan pengelasan.
4. Gunakan tang penjepit (Smeeth Tang) untuk memegang benda kerja yang panas.
5. Waspadalah dengan benda-benda ang mudah terbakar.

VII. JOB SHEET :

1. LANGKAH PENGERJAAN SAMBUNGAN TUMPANG :
1. Siapkan tempat dan peralatan yang digunakan.
2. Periksa ukuran bahan yang akan digunakan.
3. Buat jalur pengelasan dengan penggores
4. Letakkan benda kerja pada posisi yang benar dan nyaman.
5. Nyalakan api pengelasan yang tepat.
6. Arahkan ujung brander (pengelasan) pada jalur yang telah dipersiapkan.
7. Bersihkan benda kerja dari kotoran dan rapikan.
8. Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek

2. PEMBAHASAN SAMBUNGAN TUMPANG :
1. Terlebih dahulu cek semua peralatan yang akan digunakan apakah sudah lengkap sesuai dengan daftar yg tersedia, dan letakkan semua peralatan ditempatnya dengan rapi. Dan atur regulator pada tabung gas, untuk gas asetilin 2 – 3 bar, dan untuk gas Oksigen 3 – 5 bar.
2. Sebelum proses pengerjaan ukur terlebih dahulu bahan plat mentah, pastikan ukuran nya cukup untuk membuat benda jadi yaitu 24 mm x 50 mm x 3 mm.
3. Buatlah garis untuk pemandu pengelasan, dengan cara buat garis sepanjang plat tepat ditengah-tengah diukur dari samping kanan dan kiri.
4. Letakkan plat diatas bidang datar untuk mulai dilakukan pengelasan. Posisi plat tumpang tindih sepanjang setengah lebar benda kerja, sesuai garis yang telah dibuat tadi.
5. Nyalakan api pengelasan dan atur hingga memperoleh nyala api netral.
6. Mulailah pengelasan dengan cara, panaskan benda kerja dengan api las hingga meleleh pada jalur las yang sudah dibuat tadi, kemudian susul dengan pelelehan bahan tambah hingga menempel pada plat, lalu teruskan dengan memnggeser brander dan bahan tambah kearah maju sesuai jalur pengelasan hingga ke ujung benda kerja (akhir pengelasan). Setelah selesai pengelasan pertama, lanjutkan ke pengelasan berikutnya di sebaliknya dengan cara yang sama pada pengelasan pertama. Untuk pelelehan bahan tambah perhatikan terlebih dahulu bahwa plat yang dipanaskan sudah meleleh agar hasil pengelasan tidak mudah lepas.
7. Setelah selesai, bersihkan plat dari terak akibat pengelasan dengan sikat las / sikat baja.
8. Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek

3. LANGKAH PENGERJAAN SAMBUNGAN SUDUT LUAR :
1. Siapkan tempat dan peralatan yang digunakan.
2. Periksa ukuran bahan yang akan digunakan.
3. Letakkan benda kerja pada posisi yang benar dan nyaman.
4. Nyalakan api pengelasan yang tepat.
5. Mulailah proses pengelasan.
6. Bersihkan benda kerja dari kotoran dan rapikan.
7. Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek


4. PEMBAHASAN SAMBUNGAN SUDUT LUAR :
1. Terlebih dahulu cek semua peralatan yang akan digunakan apakah sudah lengkap sesuai dengan daftar yang tersedia, dan letakkan semua peralatan ditempatnya dengan rapi. Dan atur regulator pada tabung gas, untuk gas asetilin 2 – 3 bar, dan untuk gas Oksigen 3 – 5 bar.
2. Sebelum proses pengerjaan ukur terlebih dahulu bahan plat mentah, pastikan ukurannya cukup untuk membuat benda jadi yaitu 24 mm x 50 mm x 3 mm 3 buah.
3. Letakkan plat diatas bidang datar dengan posisi berbentuk segitiga. Posisi plat jangan sampai bergoyang.
4. Nyalakan api pengelasan dan atur hingga memperoleh nyala api netral.
5. sebelum memulai pengelasan kancing terlebih dahulu plat dengan cara, las bagian-bagian pojok plat yang berhubungan antara plat yang satu dengan yang lain hingga menempel kencang agar posisinya tidak berubah. Lanjutkan dengan panaskan ujung jalur pengelasan hinnga plat meleleh dan susul dengan melelehkan bahan tambah sampai menempel kuat pada plat yang sudah meleleh tadi, setelah menempel lalu sambil jalankan brander kearah maju sesuai jalur las hingga keujung. Lanjutkan pengelasan ke dua, yaitu putar plat dengan posisi yang sudah dilas berada di bawah dan yang akan di las diatas. Untuk cara pengelasannya sama dengan pengelasan pertama. Setelah selesai putar kembali benda kerja dan lakukan pengelasan ketiga, caranya sama dengan pengelasan pertama dan ke dua. Jangan sekali-kali melelehkan bahan tambah, tapi plat yang dipanaskan dibawahnya belum mencair, karena dapat mengakibatkan kurang kuatnya hasil pengelasan.
6. Setelah selesai, bersihkan plat dari terak akibat pengelasan dengan sikat las / sikat baja.
7. Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek.

5. KESIMPULAN :
Dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam melakukan pengelasan. Penyetelan tekanan gas dan juga nyala api pada brander sangat mempengaruhi hasil pengelasan. Untuk pengelasan dengan bahan tambah (kawat), yaitu plat harus benar-benar meleleh terlebih dahulu kemudian baru diberi bahan tambah. Untuk penyambungan 2 plat, dibutuhkan tempat yang rata agar diperoleh sambungan yang lurus dan presisi. Pengelasan tanpa bahan tambah, dalam menggeser brander harus memperhatikan bagian plat yang sudah dilas apakah sudah benar-benar meleleh, sehingga terbentuk alur pengelasan yang rapi. Brander yang dipakai harus disesuaikan dengan tebal plat.

laporan praktek las asetiline

MACAM-MACAM KAMPUH DAN SAMBUNGAN


I. DASAR TEORI :
Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas asetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi.
Untuk memperoleh nyala pembakaran yang baik perlu pengaturan campuran gas yang dibakar. Jika jumlah gas O2 di tambah maka akan dihasilkan suhu yang sangat tinggi, lebih tinggi dari pada suhu lebur baja atau metal lainnya, sehingga dalam waktu sekejap mampu mencairkan logam tersebut yang cukup tebal.
Pemakaian jenis las ini misalnya untuk keperluan pengelasan produksi, kerja lapangan dan reparasi. Umumnya las asetilin sangat baik untuk mengelas baja karbon, terutama yang berbentuk lembaran-lembaran dan pipa berdinding tipis. Pada umumnya semua jenis logam fero dan non fero dapat dilas dengan las jenis lain, baik dengan fluks maupun tanpa fluks.


II.TUJUAN :
Setelah menyelesaikan job ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan untuk :
1.Mengenal dan terampil dalam menggunakan peralatan las oxy-acetylene.
2.Membuat jalur pencairan bahan dasar tanpa bahan tambah dalam posisi baswah tangan.
Hal diatas dilakukan dengan cara dan sikap ang benar.

III.PERALATAN DAN PERLENGKAPANNYA :

1. Peralatan Las oxy-acetylendengan brander no 1.
2. Mistar baja, penggores, penitik, palu.
3. Supit (Smeeth Tang) dan sikat baja.


IV.BAHAN :
1.Plat Eyzer ukuran 100 mm x 50 mm x 1mm.
2.Plat Eyzer ukuran 100 mm x 30 mm x 1mm sebanyak 2 buah.

V.PETUNJUK UMUM :
1.Aturlah regulator untuk mendapatkan tekanan kerja gas acetylene 0,2 s/d 0,3 kg/cm² dan tekana Oksigen 2 – 3kg/cm².
2.Berlatih terlebih dahulu dengan menggunakan pelat-pelat bekas serupa,sebelum mengerjakan pada benda kerja.
3.Pahami job sheet sebelum mulai pengelasan.

VI.TINDAKAN KEAMANAN KERJA :
1.Pakailah pakaian kerja dan alas kaki yang lengkap.
2.Periksa bahwa tidak ada kebocoran acetylene ada tabung gas, katub tabung, regulator, brander maupun salurannya.
3.Gunakan selalu kaca mata las (masker) saat melakukan pengelasan.
4.Gunakan tang penjepit (Smeeth Tang) untuk memegang benda kerja yang panas.
5.Waspadalah dengan benda-benda ang mudah terbakar.

VII.JOB SHEET :

1.LANGKAH PENGERJAAN JALUR LAS PENDEK :
1.Siapkan tempat dan peralatan yang digunakan.
2.Periksa ukuran bahan yang akan digunakan.
3.Buatlah pemandu jalur pengelasan dengan penitik dan kapur putih.
4.Letakkan benda kerja pada posisi yang benar dan nyaman.
5.Nyalakan api pengelasan yang tepat.
6.Mulailah dengan memanaskan benda kerja sampai mencair.
7.Arahkan ujung brander (pengelasan) pada jalur yang telah dipersiapkan.
8.Bersihkan benda kerja dari kotoran dan rapikan.
9.Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek

2.PEMBAHASAN PENGERJAAN JALUR LAS PENDEK :
1.Terlebih dahulu cek semua peralatan yang akan digunakan apakah sudah lengkap sesuai dengan daftar yg tersedia, dan letakkan semua peralatan ditempatnya dengan rapi. Dan atur regulator pada tabung gas, untuk gas asetilin 2 – 3 bar, dan untuk gas Oksigen 3 – 5 bar.
2.Sebelum proses pengerjaan ukur terlebih dahulu bahan plat mentah, pastikan ukuran nya cukup untuk membuat benda jadi yaitu 100 mm x 50 mm.
3.Buatlah garis untuk pemandu pengelasan, dengan cara buat garis sepanjang 80 mm dengan jarak 20 mm diukur dari samping kanan dan kiri.
4.Letakkan plat diatas bidang datar untuk mulai dilakukan pengelasan. Posisi plat jangan sampai miring dan bergoyang.
5.Nyalakan api pengelasan dan atur hingga memperoleh nyala api netral.
6.Mulailah pengelasan plat tanpa bahan dasar, arahkan brander pada jalur yang telah dipersiapkan tadi, dan geser hinnga ke ujung garis secara pelan-pelan dan konstan. Penggeseran dilakukan setelah plat mencair, sehinnga terbentuk alur pengelasan yang baik.
7.Setelah selesai proses diatas, lanjutkan ke proses pengelasan plat dengan bahan tambah / kawat. Caranya sama dengan pengelasan tanpa bahan dasar, tetapi setelah plat mencair lalu diikuti dengan pencairan kawat hingga meleleh dan menempel kuat pada plat, dan membentuk jalur pengelasan yang rapi dan baik.
8.Setelah selesai, bersihkan plat dari terak akibat pengelasan dengan sikat las / sikat baja.
9.Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek

3.LANGKAH PENGERJAAN MENYAMBUNG 2 PLAT :
1.Siapkan tempat dan peralatan yang digunakan.
2.Periksa ukuran bahan yang akan digunakan.
3.Letakkan benda kerja pada posisi yang benar dan nyaman.
4.Nyalakan api pengelasan yang tepat.
5.Mulailah proses pengelasan.
6.Bersihkan benda kerja dari kotoran dan rapikan.
7.Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek


4.PEMBAHASAN PENGERJAAN MENYAMBUNG 2 PLAT :

1.Terlebih dahulu cek semua peralatan yang akan digunakan apakah sudah lengkap sesuai dengan daftar yang tersedia, dan letakkan semua peralatan ditempatnya dengan rapi. Dan atur regulator pada tabung gas, untuk gas asetilin 2 – 3 bar, dan untuk gas Oksigen 3 – 5 bar.
2.Sebelum proses pengerjaan ukur terlebih dahulu bahan plat mentah, pastikan ukurannya cukup untuk membuat benda jadi yaitu 100 mm x 30 mm x 1 mm.
3.Letakkan plat diatas bidang datar untuk mulai dilakukan pengelasan (bagian samping plat 1 berimpit dengan bagian samping plat 2 untuk penyambungan). Posisi plat jangan sampai miring dan bergoyang.
4.Nyalakan api pengelasan dan atur hingga memperoleh nyala api netral.
5.Proses pengelasan dilakukan dengan cara, arahkan ujung brander pada jalur yang akan dilakukan penyambungan. Panaskan plat hingga meleleh dan dilanjutkan dengan melelehkan kawat diatas plat yang sudah meleleh tadi hingga menempel kuat pada plat dan terjadi penyambungan, sambil brander dan kawat digeser sampai keujung plat (ujung pengelasan).
6.Setelah selesai, bersihkan plat dari terak akibat pengelasan dengan sikat las / sikat baja.
7.Beri identitas pada benda kerja dan serahkan pada pembimbing praktek.

5.KESIMPULAN :
Dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam melakukan pengelasan. Penyetelan tekanan gas dan juga nyala api pada brander sangat mempengaruhi hasil pengelasan. Untuk pengelasan dengan bahan tambah (kawat), yaitu plat harus benar-benar meleleh terlebih dahulu kemudian baru diberi bahan tambah. Untuk penyambungan 2 plat, dibutuhkan tempat yang rata agar diperoleh sambungan yang lurus dan presisi. Pengelasan tanpa bahan tambah, dalam menggeser brander harus memperhatikan bagian plat yang sudah dilas apakah sudah benar-benar meleleh, sehingga terbentuk alur pengeladan yang rapi.

oleh : donie muthohar. Diberdayakan oleh Blogger.